Yogyakarta: 17,8 Persen Koperasi Tidak Aktif

Tuesday, May 20th 2014. | Koperasi

Berdasarkan data Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian (Disperindagkop) Yogyakarta pada Tahun 2013, dari 565 jumlah koperasi sekitar 101 atau 17,8 persen di antaranya tidak aktif. Sisanya sekitar 464 unit koperasi atau 22,2 persen terbilang aktif. Kasi Pengembangan Usaha Bidang Koperasi Disperindagkoptan Yogyakarta Imam Nur Wahid mengatakan saat ini banyak koperasi di Yogyakarta yang hanya tinggal nama.

koperasi jogjaPenyebabnya, kata Imam, antara lain manajeman yang kurang baik, kekurangan sumber daya manusia, umurnya sudah tua, serta tidak mem punyai induk koperasi lagi. “Itulah beberapa “penyebab koperasi banyak yang pasif,” ungkap Imam, di ruang kerjanya. Menurut Imam, perkembangan koperasi di Yogyakarta saat ini sangat bangus. Karena selama empat tahun terakhir yakni dari 2009 hingga 2012 jumlahnya terus meningkat. Dari 546 (2009) jumlah koperasi naik menjadi 550 unit pada 2010 meningkat menjadi 551 pada 2011 dan menjadi 574 pada 2012. “Sayangnya dari jumlah itu, ada sembilan yang kurang berkembang, sehingga terpaksa ada enam yang dibubarkan dan tiga lainnya pindah pembinaan, sehingga pada akhir 2012 tinggal 565 koperasi,” katanya.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kulonprogo Daerah Istimewa Yogyakarta Sumarsono juga mengakui dari 345 koperasi ada 27 koperasi yang mati. “Wajar ada yang lahir, tumbang dan bubar,” pungkasnya.

Sekretaris Komisi B DPRD Kota Yogyakarta Bagus Sumbarja menyatakan keprihatinannya atas banyaknya koperasi di Yogyakarta yang tidak aktif. Dewan meminta pemkot segera melakukan tindakan untuk menyela-
matkan koperasi-koperasi itu. “Pendampingan bisa dilakukan sendir: maupun bekerjasama dengan pihal lain,” tegasnya.

Related For Yogyakarta: 17,8 Persen Koperasi Tidak Aktif